WHAT'S NEW?
Loading...

Cek Resistor Rusak atau Tidak



Untuk memeriksa resistor SMD rusak atau bagus, gunakan multimeter dalam mode ohm. Jika resistor menunjukkan nilai resistansi yang terukur, kemungkinan besar resistor tersebut masih bagus. Jika tidak ada nilai yang terbaca atau resistor menunjukkan nilai yang sangat tinggi (terbuka), resistor tersebut kemungkinan rusak. 

Cara memeriksa resistor SMD dengan multimeter:
  1. Siapkan multimeter: Pilih mode ohm (pengukuran resistansi) pada multimeter. 
  2. Putuskan sambungan resistor dari rangkaian: Pastikan resistor tidak terhubung ke rangkaian lain saat pengujian untuk menghindari pembacaan yang salah. 
  3. Hubungkan probe multimeter: Hubungkan probe multimeter ke kedua ujung resistor SMD. 
  4. Baca nilai resistansi: Perhatikan nilai resistansi yang ditampilkan pada multimeter. Jika nilai yang terbaca sesuai dengan nilai yang tertera pada resistor (biasanya menggunakan kode warna atau kode angka pada badan resistor), resistor tersebut kemungkinan besar masih bagus. 
  5. Periksa tanda-tanda fisik: Selain pengukuran, periksa juga apakah ada tanda-tanda kerusakan fisik pada resistor, seperti perubahan warna (menghitam atau terbakar), retakan, atau kerusakan lainnya. 
Interpretasi hasil:
  • Nilai resistansi terbaca dan sesuai: Resistor kemungkinan besar masih bagus. 
  • Tidak ada nilai yang terbaca (hanya angka 1 atau nilai sangat tinggi): Resistor kemungkinan rusak (terbuka). 
  • Nilai resistansi sangat berbeda dengan yang seharusnya: Resistor kemungkinan rusak. 
  • Tanda-tanda fisik kerusakan: Resistor kemungkinan rusak. 


Cara membaca resistor SMD

Hal lain yang membedakan resistor smd dengan resistor biasa adalah cara pembacaannya. Terdapat beberapa macam kode resistor smd yang perlu diketahui yaitu sistem 3 digit dan sistem angka 4 digit.

Pada resistor dengan pengkodean 3 digit, angka pertama dan kedua menunjukkan nilai resistansi numerik dan angka paling kanan adalah faktor pengalinya (pangkat dari 10 / banyaknya angka nol).

Contoh:

  • 103 = 10 x 10 3 = 10.000 ohm
  • 251 = 25 x 10 1 = 25 ohm
  • 491 = 49 x 10 1 = 490 ohm

Pada resistor dengan  pengkodean 4 digit, angka pertama, kedua dan ketiga menunjukkan nilai resistansi numerik dan angka paling kanan adalah faktor pengali (pangkat dari 10 / banyaknya nilai nol).

Contoh:

  • 7992 = 799 x 10 2 = 79.900 ohm
  • 2572 = 257 x 10 2 = 25.700 ohm
  • 9202 = 920 x 10 2 = 92.000 ohm

Catatan:
  • Beberapa resistor SMD mungkin memiliki kode warna atau kode angka yang perlu diterjemahkan untuk mengetahui nilai resistansinya. 
  • Jika ragu, selalu disarankan untuk mengganti resistor yang dicurigai rusak dengan yang baru dan sesuai spesifikasi. 

Kapasitor Konslet atau Tidak



Untuk mengecek kapasitor SMD yang konslet atau tidak, gunakan multimeter pada mode kontinuitas atau resistansiJika multimeter berbunyi bip atau menunjukkan nilai resistansi yang sangat rendah, kapasitor tersebut kemungkinan besar konslet dan perlu diganti. 

Berikut langkah-langkah pengecekannya:
  1. 1. Siapkan Multimeter:
    Pastikan multimeter dalam keadaan baik dan baterainya terisi penuh. 
  2. 2. Pilih Mode Kontinuitas/Resistansi:
    Atur saklar multimeter ke mode kontinuitas (biasanya dilambangkan dengan simbol dioda atau gelombang) atau mode resistansi (ohm). 
  3. 3. Hubungkan Probe:
    Hubungkan probe merah dan hitam multimeter ke kedua kaki kapasitor SMD. Perhatikan polaritasnya jika kapasitor adalah kapasitor elektrolit (biasanya ada tanda positif dan negatif pada badan kapasitor). 
  4. 4. Perhatikan Hasil Pembacaan:
    • Multimeter Berbunyi/Nilai Resistansi Rendah: Jika multimeter berbunyi bip terus menerus atau menunjukkan nilai resistansi yang sangat rendah (mendekati nol), kemungkinan kapasitor tersebut mengalami korsleting (short circuit). 
    • Multimeter Tidak Berbunyi/Nilai Resistansi Tinggi: Jika multimeter tidak berbunyi dan menunjukkan nilai resistansi yang tinggi, kapasitor tersebut kemungkinan dalam kondisi baik atau tidak korsleting. 
  5. 5. Verifikasi dengan Komponen Sejenis:
    Jika ragu, bandingkan hasil pengukuran dengan kapasitor SMD baru yang memiliki spesifikasi yang sama. 
Penting:
  • Jika kapasitor SMD terlihat rusak secara fisik (misalnya, pecah, bocor, atau menggelembung), segera ganti kapasitor tersebut tanpa perlu pengecekan lebih lanjut. 
  • Berhati-hatilah saat bekerja dengan komponen elektronik, terutama jika ada tegangan listrik yang terlibat. Jika tidak yakin, mintalah bantuan dari teknisi yang berpengalaman.

Mengenali Kapasitor SMD Rusak dari Fisiknya


Ini yang tergolong mudah, kita dapat mengenali apakah sebuah kapasitor masih bagus atau rusak adalah dengan melihat ciri fisiknya.

Jika sebuah kapasitor smd nampak gosong atau hangus, itu tandanya short atau rusak.

Kapasitor smd yang retak atau pecah pada salah satu pin/kakinya juga menandakan kalau komponen tersebut mati.

Jenis Kapasitor SMD

Berbagai ukuran kapasitor SMD keramik.
Kapasitor SMD Keramik
Jenis KapasitorBahanPropertiAplikasi Umum
Keramik (MLCC)Dielektrik keramik (misalnya, barium titanat)Kapasitansi tinggi, ESR rendah, stabil terhadap suhu dan frekuensi, tidak terpolarisasi, ukuran kecilBypass, decoupling, penyaringan, aplikasi serba guna, banyak digunakan dalam elektronik konsumen
TantalumDielektrik tantalum pentoksidaKapasitansi tinggi, relatif stabil, terpolarisasi, ESR lebih tinggi daripada MLCCPenyaringan rel daya, penyimpanan massal, aplikasi tegangan dan suhu yang lebih tinggi
ElektrolitAluminium atau tantalum dengan elektrolit cair atau padatKapasitansi tinggi, terpolarisasi, ESR lebih tinggi, ukuran lebih besar, respons frekuensi terbatasPenyimpanan massal, penyaringan daya, penghalusan, aplikasi yang membutuhkan kapasitansi tinggi
FilmFilm poliester, polipropilena, atau plastik lainnyaPenanganan tegangan dan arus tinggi, ESR dan ESL rendah, nilai presisiSirkuit frekuensi tinggi dan presisi, peralatan audio, catu daya, aplikasi tegangan tinggi
  • Kapasitor Keramik (MLCC)
  • Kapasitor Keramik Multilayer (MLCC) adalah jenis kapasitor SMD yang paling umum. Kapasitor ini tidak terpolarisasi, yang memungkinkan aplikasi serbaguna dan dikenal karena ukurannya yang kecil, nilai kapasitansi yang tinggi, dan Resistansi Seri Ekuivalen (ESR) yang rendah. Kapasitor ini sangat stabil terhadap perubahan suhu dan frekuensi, sehingga ideal untuk aplikasi mulai dari bypass hingga decoupling.
  • Kapasitor Tantalum
  • Kapasitor tantalum menawarkan kapasitansi yang lebih tinggi dalam kemasan yang lebih kecil dibandingkan dengan kapasitor keramik. Kapasitor ini terpolarisasi, artinya kapasitor ini harus dihubungkan dengan polaritas yang benar, dan sering digunakan dalam penyaringan rel daya dan aplikasi yang memerlukan nilai kapasitansi yang tinggi. ESR yang lebih tinggi dapat membatasi penggunaannya dalam sirkuit frekuensi tinggi.
  • Kapasitor Elektrolit
  • Kapasitor elektrolit, baik yang berbahan dasar aluminium atau tantalum dengan elektrolit cair atau padat, memberikan nilai kapasitansi yang sangat tinggi. Kapasitor ini terpolarisasi, memiliki ESR yang lebih tinggi, dan biasanya berukuran lebih besar, serta cocok untuk penyaringan daya atau aplikasi yang membutuhkan kapasitansi massal tetapi tidak optimal untuk operasi frekuensi tinggi.
  • Kapasitor Film
  • Kapasitor film dicirikan oleh kemampuannya menangani tegangan dan arus tinggi dan dikenal karena nilai kapasitansinya yang presisi, ESR rendah, dan Induktansi Seri Ekuivalen (ESL) rendah, sehingga membuatnya cocok untuk aplikasi frekuensi tinggi atau presisi tinggi, seperti pada peralatan audio.
Identifikasi Kapasitor SMD: Decoding Tanda dan Kode
Tampilan dekat kapasitor SMD beserta tandanya.
Tanda Kapasitor SMD
Jenis PenandaanKeteranganContoh
Kode Tiga DigitDua digit pertama menunjukkan digit signifikan nilai kapasitansi, dan digit ketiga menunjukkan pengali (pangkat 10). Hasilnya dinyatakan dalam pikofarad (pF).misal 103 mewakili 10 x 10^3 pF atau 10.000pF = 10nF
Kode Huruf-AngkaSebuah huruf menunjukkan pabrikan, sementara angka berikutnya menunjukkan nilai kapasitansi.misalnya, 'A104' dapat mewakili kapasitor 0,1uF dari produsen A
Kode Standar EIAKode standar industri dengan sistem alfanumerik yang ditentukan yang menunjukkan nilai, toleransi, dan koefisien suhu.misalnya, 'B104K' mewakili kapasitor 0,1uF dengan toleransi 10%.

Kapasitor Surface Mount Device (SMD) merupakan komponen integral dalam elektronik modern, dan tersedia dalam beberapa jenis, masing-masing dengan karakteristik unik yang disesuaikan untuk berbagai aplikasi. Bagian ini merinci jenis-jenis yang paling umum: kapasitor keramik (MLCC), tantalum, elektrolit, dan film.

Kapasitor Surface Mount Device (SMD), tidak seperti kapasitor bertimbal, biasanya ditandai dengan kode alfanumerik, alih-alih nilai kapasitansi cetak. Kode-kode ini, meskipun ringkas, memberikan informasi penting tentang karakteristik kapasitor, termasuk kapasitansi, toleransi, dan peringkat tegangan. Menguraikan kode-kode ini sangat penting untuk identifikasi yang akurat dan penggunaan yang tepat dalam rangkaian elektronik.


Memahami berbagai skema pengkodean yang digunakan oleh produsen sangatlah penting. Beberapa produsen menggunakan kode tiga digit untuk kapasitansi, sementara yang lain mungkin menggunakan kombinasi huruf dan angka. Bagian berikut akan menguraikan sistem pengkodean umum ini dan memberikan contoh untuk membantu interpretasi yang akurat.

Penting juga untuk dicatat bahwa tidak semua kapasitor SMD memiliki tanda, terutama yang sangat kecil, dan terkadang, tanda ini hanyalah pengenal internal pabrikan. Dalam kasus seperti itu, Anda perlu mengandalkan metode lain untuk identifikasi, seperti ukuran fisik komponen.

Penting untuk berkonsultasi dengan lembar data produsen untuk mendapatkan informasi yang paling akurat, terutama saat berurusan dengan penandaan yang kurang umum atau komponen khusus. Sumber daya daring, kalkulator komponen SMD, dan spesifikasi produsen dapat sangat berharga untuk menentukan karakteristik kapasitor yang tidak bertanda.